Wednesday, June 25, 2014

Vanda sanderiana var Alba

Yang satu ini merupakan keberuntunganku sebagai salah satu pecinta anggrek.
Belum punya Vanda sanderiana varian asli (sebenarnya sudah punya hanya saja belum berbunga sehingga belum layak untuk dibahas di blog ini), malah mendapatkan Vanda sanderiana var. Alba nya.





Vanda sanderiana var Alba


Vanda spesies ini berasal dari negara Filipina, tepatnya di pulau Mindanao.
Disana dinamakan dengan Waling-waling. Disebut juga dengan Sander's Euanthe, yang diambil dari nama seorang pecinta anggrek yaitu Henry Frederick Conrad Sander. Anggrek Vanda ini juga disebut sebagai "Queen of Philippine flowers".

Termasuk ke dalam anggrek yang langka karena memang sulit untuk mendapatkannya di pasaran anggrek Indonesia. Jika pun ada biasanya masih berupa seedling atau remaja. Terutama yang varian alba.
Dari hasil botolan indukan varian alba, anakannya belum tentu ada yang hasilnya alba! Biasanya berwarna aslinya atau pun semi alba saja.
Jadi lebih baik menunggu dia berbunga baru kita bisa yakin dalam membelinya.




Vascostylis Prapawan

Selanjutnya adalah masih termasuk ke dalam kerabat anggrek Vanda, yaitu jenis Vascostylis.




Vascostylis Prapawan


Sebenarnya kamera ku gagal dalam menangkap warna ungunya yang sangat cantik.
Warna asli jauh lebih apik dibanding hasil yang ada di foto-foto di atas.

Bisa ditebak jika Vanda hybrid ini merupakan silangan dari Vasco Tham Yuen Hae x Vanda coerulea.

Bunganya awet dan berukuran besar. Sangat indah dan tidak bosan untuk dinikmati.



(Rhv. Thailand – V. tessellata) x Vanda Mimi Palmer

Vanda yang satu ini memiliki warna pink yang unik.
Karena corak yang dimilikinya baru sekali ini aku lihat di anggrek jenis Vanda.



(Rhv. Thailand – V. tessellata) x V. Mimi Palmer


Bentuk bunga sudah bisa ditebak mirip dengan Vanda Mimi Palmer.
Begitu juga dengan keharumannya.

Warnanya yang menarik untuk dinikmati karena dominan berwarna pink.
Dari labellum juga masih berwarna pink lebih gelap.

Aku membelinya dua pohon. Penasaran untuk melihat warna dan corak dari pohon satunya.
Karena anggrek Vanda ini merupakan perkawinan dari 3 jenis Vanda, maka bisa jadi hasil dari anak-anaknya berbeda.


Vanda lamellata var. remediosae

Vanda berikut adalah jenis Vanda spesies yang berasal dari Filipina.
Terdiri dari 4 macam varian, yaitu Vanda lamellata var remediosae, var calayana, var boxalii dan satu lagi kemungkinan var alba.

Yang aku punya sekarang adalah var remediosae.




Vanda lamellata var. remediosae


Harga dari Vanda spesies ini lumayan mahal, karena memang berasal dari luar negeri.

Bunganya berwarna dasar kuning dan memiliki garis berwarna merah dan sedikit putih di bagian sepal dan petal, terutama di  bagian bawahnya.
Memiliki aroma wangi dan juga permukaan bunga mengkilap seperti dilapisi lilin.
Ukuran bunga sekitar 4 cm.

Vanda ini hanya kugantung saja tanpa menggunakan media apapun.
Letakkan saja di tempat yang memiliki akses ke angin yang banyak.


Vanda Mini Junior

Vanda berikut ini menarik perhatianku karena bunganya yang berwarna biru.




Vanda Mini Junior


Ketika label pada tag nama dicek, nama yang tertera adalah Vanda Mini Junior.
Aku mencoba mencarinya di google untuk mengetahui indukannya, tetapi belum ada data yang menyebutkan Vanda berbunga cantik ini.

Jika dilihat dari bentuk bunga, mirip dengan Vanda tesselata dan juga Vanda Mimi Palmer.
Tetapi tag nama itu sudah lumayan cukup buatku.

Bunganya berwarna unik.
Warna dasar putih dan memiliki bercak-bercak berwarna ungu kebiruan (coerulea). Dan bagian labellumnya berwarna senada dengan lebih pekat.
Lama kelamaan warna pada bercak lebih gelap dan menjadikan biru keunguan sebagai warna yang dominan di bunganya.



Monday, June 23, 2014

Dendrobium moschatum var. unguipetalum

Nah sebelumnya sudah dibahas tentang anggrek Dendrobium spesies yang wangi yaitu Dendrobium moschatum. Sekarang aku akan membahas varian lainnya yang memiliki warna yang berbeda.





Dendrobium moschatum var. unguipetalum


Varian yang satu ini memiliki warna bunga cenderung ke warna pink.
Dimana kita mengetahui varian aslinya di dominasi oleh warna orange. Ternyata setelah ku selidiki, varian asli yang ku miliki termasuk ke dalam anggrek yang langka. Karena yang banyak beredar di pasaran anggrek lokal adalah varian unguipetalum yang berwarna pink ini.

Kebetulan var yang sedang dibahas di artikel ini kutempel di pakis papan.
Karena anggrek ini habitat aslinya hidup menempel di pohon-pohon yang tinggi, maka pakis papannya juga ku gantung di dahan pohon.

Bunganya masih wangi dan bertahan selama 1 minggu.
Termasuk ke dalam anggrek spesies yang rajin berbunga. Karena bunga dari tangkai yang ada di foto sudah mulai layu, di tangkai satu lagi sudah menampakkan kenop-kenop bunga yang baru.



Dendrobium moschatum

Anggrek Dendrobium spesies berikut ini berasal dari negara-negara di Asia Tenggara, yaitu Thailand, Laos, Vietnam, dan sebagainya.



Dendrobium moschatum


Warna dasar bunganya orange.
Terdapat totol-totol yang timbul di permukaan bunga.
Pada bagian labellum memiliki warna coklat tua yang menyerupai sepasang mata.

Bunganya wangi dan mampu bertahan kira-kira selama 1 minggu saja.
Ukuran bunga lumayan besar sekitar 8-10 cm.

Seperti layaknya jenis anggrek Dendrobium, pohonnya menyukai sinar matahari dan angin yang banyak.
Kebetulan anggrek yang ini ku tanam di dalam pot tanah dengan media arang.
Ada juga varian lainnya yang kutempel di pakis papan yang akan dibahas di artikel selanjutnya.



Dendrobium hymenophyllum (kuning)

Berikut merupakan anggrek Dendrobium spesies yang berasal dari Sumatera dan Jawa.
Sudah lama juga aku mencarinya dikarenakan bentuk bunganya yang unik.





Dendrobium hymenophyllum (kuning)


Pohon dari anggrek ini panjang dan kurus.
Semakin rimbun dan dewasa pohonnya maka bunga-bunga yang dihasilkan akan semakin banyak dan meriah. Bunga tidak hanya keluar dari ujung-ujung batang pohon namun juga dari beberapa ketiak batangnya.

Ukuran bunga sekitar 3 cm.
Warna dasar bunga kuning kehijauan dan memiliki garis berupa titik-titik berwarna coklat tua atau merah marun.
Ada lagi varian lain yang berwarna merah, saat ini aku sedang menunggu ia berbunga agar dapat dibahas di blogku ini.

Media yang ku pakai saat ini adalah cacahan pakis, namun karena anggrek ini menyukai kelembaban yang tinggi, maka akan ku tambahkan dengan sedikit moss di bagian atas media.
Sebaiknya anggrek ini diletakkan di tempat yang teduh. Bisa di bawah rindangnya pohon atau pun paranet.






Dendrobium Sea Mary "Snow King"

Anggrek cantik nan wangi ini ku temukan di salah satu kios anggrek pada waktu pameran Flora & Fauna di Lapangan Banteng Jakarta baru-baru ini (Juni 2014).
Warna bunganya putih kehijauan dengan sedikit warna pink dan kuning.





Dendrobium Sea Mary "Snow King"


Penjualnya tidak memiliki ID yang pasti, hanya menyebutkan bahwa anggrek ini adalah salah satu varian dari Dendrobium nobile. Setelah ku cari di internet, akhirnya menemukan nama yang cocok dengan anggrek ini.

Warna hijaunya menarik hatiku, terutama setelah mengamati dari dekat dan mengetahui bunganya sangat harum!
Sayangnya setelah beberapa pekan beradaptasi di rumah ku (Bogor) yang cenderung berhawa panas, bunganya mulai berubah warna menjadi lebih putih-pink.
Warna hijaunya perlahan pudar.


Epidendrum ciliare x Cattleya Intermedia var Alba

Anggrek silangan yang satu ini belum ku ketahui nama yang sudah di register, namun ia adalah hasil persilangan intergenerik antara anggrek Epidendrum dan Cattleya.





Epidendrum ciliare x Cattleya Intermedia var Alba


Warna bunga putih polos.
Bentuk bunga menyerupai indukannya dari genera Epidendrum, yaitu Epidendrum ciliare, sedangkan induk yang satu lagi yaitu Cattleya intermedia var. Alba menyumbangkan bentuk pohon dan juga bunga.

Bunganya sangat harum seperti harum bunga kemuning.
Ukuran bunga sekitar 10 cm.


Epidendrum ciliare

Yang satu ini merupakan salah satu anggrek dari genera Epidendrum spesies, yaitu Epidendrum ciliare.
Namun juga dikenal sebagai anggrek Coilostylis ciliaris. Nama lainnya adalah The Hairy-Lip Epidendrum alias anggrek Epidendrum yang memiliki rambut-rambut di bagian bibirnya.




Epidendrum ciliare


Spesies ini berasal dari Mexico, Guatemala dan beberapa negara lain di benua Amerika bagian Selatan.

Bunganya berwarna putih polos dan yang unik adalah pada bagian bibir atau labellumnya memiliki rambut-rambut berwarna putih.

Panjang bunga dapat mencapai 17 cm.
Anggrek ini sebenarnya lebih mirip dengan anggrek Cattleya daripada anggrek Epidendrum.
Dilihat dari penampakan pohonnya maupun dari bentuk bunga.

Memiliki bau yang harum terutama di malam hari. Karena ia dapat menarik perhatian serangga-serangga malam yang dapat membantu dalam penyerbukan dari bunganya.


Blc. Eagle Eye

Berikut adalah salah satu Cattleya hybrid yang sangat ku suka.




Blc. Eagle Eye


Anggrek Brassolaeliocattleya Eagle Eye ini mempunyai 2 varian, yaitu 'All Victory', 'White Angel'. Mungkin ada lagi varian lain yang belum ku ketahui.
Merupakan persilangan dari Brassolaeliocattleya Meditation x Cattleya Madeleine Knowlton. Ada juga yang menyebutkan jika anggrek ini merupakan silangan dari Blc Meditation Kings Ransom dan Cattleya Madelaine White Eagle.
Entah mana yang benar namun yang pasti bunganya fantastis!

Ukuran bunga sangat besar untuk ukuran bunga dari anggrek Cattleya, yaitu sekitar 15 cm.
Bunganya sangat harum sehingga menambah alasan untuk memilikinya.

Warna dasar bunga putih, bagian labellum mempunyai warna kuning-orange.
Cattleya ini ku tempatkan di bawah paranet namun memiliki akses yang banyak terhadap cahaya matahari.




Saturday, June 21, 2014

Phalaenopsis hieroglyphica

Sesuai dengan namanya, anggrek Phalaenopsis hieroglyphica bunganya memiliki corak seperti huruf-huruf hieroglyphica.





Phalaenopsis hieroglyphica


Asal anggrek dari negara Filipina.

Bunganya memiliki keharuman seperti bunga mawar.
Ukuran bunga lumayan besar yaitu kira-kira 9 cm.

Warna dasar bunga putih dan terdapat sedikit warna hijau di ujung sepal dan petalnya.
Bagian labellum memiliki bulu-bulu halus.

Yang menarik adalah bunga dari anggrek Phalaenopsis spesies ini mampur bertahan 2-3 bulan.




Phalaenopsis cochlearis

Merupakan anggrek jenis Phalaenopsis spesies yang berasal dari Malaysia dan juga Borneo.
Awalnya kukira dari Filipina, ternyata salah.





Phalaenopsis cochlearis


Anggrek Phalaenopsis ini termasuk langka juga di pasaran anggrek Indonesia.
Untungnya aku menemukannya dalam kondisi kenop-kenop, mau mekar. Sayang semua kenop calon bunga gugur karena layu pada saat beradaptasi di rumahku, hanya 1 ini yang tersisa dan mau mekar.

Ukuran bunga sekitar 4-5 cm.
Warna bunga dominan hijau muda. Yang unik adalah terdapat garis berwarna merah di bagian pangkal petal. Terkadang ada juga yang bagian sepal atas juga memiliki garis merah tersebut sehingga menyerupai setengah lingkaran merah.
Bagian labellum menyerupai sendok, karenanya anggrek ini juga sering disebut dengan cochlearis yang dalam bahasa Latin memiliki arti sendok.




Dendrobium crabro

Dendrobium spesies berikut ini termasuk ke dalam salah satu anggrek yang ku cari.
Lumayan lama mencarinya akhirnya ketemu dan mau berbunga di rumahku.





Dendrobium crabro


Ukuran bunga tergolong kecil hanya sekitar 2 cm.
Tetapi bentuknya yang unik menyerupai boneka yang bersayap sangat menarik hatiku.

Spesies unik ini tergolong langka, karena jarang ku temui di pasaran anggrek Indonesia. Karena itu harganya termasuk agak mahal dibandingkan dengan anggrek Dendrobium spesies pada umumnya.
Merupakan endemik dari hutan Borneo, Kalimantan.

Ternyata anggrek ini tidak terlalu menyukai panas matahari. Pohonnya yang kurus dan rapuh seperti ranting menyukai tempat yang teduh dan berangin.
Karenanya ku tempatkan di bawah rindangnya pohon.





Paphiopedilum glaucophyllum

Anggrek berikut merupakan salah satu jenis anggrek yang mulai ku sukai.
Termasuk ke dalam jenis anggrek Paphiopedilum spesies.




Paphiopedilum glaucophyllum


Nama lainnya adalah The Shiney Green Leaf Paphiopedilum atau Tropical Ladys-Slipper.
Asal paphio spesies ini dari daerah Jawa Timur dan Jawa Barat, juga terdapat di Sumatera.

Ukuran bunga termasuk besar sekitar 8-11 cm.
Warna sepal bagian atas hijau dengan garis-garus tipis berwarna ungu.
Bagian petal lebih kurus panjang dan berbentuk melintir, terdapat bercak-bercak berwarna ungu dan juga memiliki rambut-rambut di ujungnya.
Bagian pangkal labellum berwarna putih, kemudian warnanya berubah menjadi pink keunguan dengan titik-titik kecil berwarna ungu.

Paphio ini mirip dengan Paphiopedilum liemianum yang berasal dari Sumatera, perbedaannya terdapat pada bagian daun.
Daun Paphiopedilum glaucophyllum berwarna hijau pekat dan mengkilat, sedangkan liemianum daunnya hijau dengan bercak-bercak berwarna putih.

Jenis anggrek paphio biasanya menyukai kelembaban yang tinggi dengan intensitas cahaya matahari yang sedikit saja.



Wednesday, June 18, 2014

Dendrobium bullenianum

Dendrobium spesies berikut merupakan jenis anggrek yang berasal dari Filipina.
Namanya diambil untuk menghormati seorang pembudidaya anggrek, yaitu Mr Bullen.

Berikut foto-fotonya :



Dendrobium bullenianum


Kebetulan pohon yang ku dapat sudah berukuran besar dan lumayan rimbun, karena biasanya yang di dapat hanya berukuran kurang lebih satu jengkal.

Bunga dari anggrek spesies ini berwarna orange. Terdapat garis-garis berwarna merah di bagian kelopaknya.
Ukuran bunga kira-kira 2 cm dan bergerombol. Biasanya anggrek ini menggugurkan daun-daunnya sebelum mengeluarkan bunga.




Paphiopedilum godefroyae

Salam anggrek!

Mohon maaf karena sudah lama tidak posting di blog ini, dikarenakan rumahku sedang di renovasi untuk membuat tempat buat anggrek-anggrek koleksiku dan juga sebagian untuk dijual.

Hari ini aku ingin membahas mengenai anggrek genera Paphiopedilum atau biasa disingkat dengan anggrek Paphio. Salah satunya yang aku punya adalah Paphiopedilum godefroyae.




Paphiopedilum godefroyae


Merupakan jenis Paphio yang berasal dari Asia Tenggara, misal di Thailand, Malaysia dan juga Vietnam.

Ukuran bunganya standar untuk jenis Paphio sekitar 5-7 cm.
Warna dasar bunga putih dengan bercak-bercak berwarna merah tua di sepanjang sepal dan petalnya.
Kantungnya berwarna putih bersih dan di bagian tengah memiliki bintik berwarna hijau.

Biasanya anggrek Paphio menyukai kelembaban yang tinggi dan juga sedikit sinar matahari, namun anggrek Paphio satu ini menyukai lebih banyak sinar matahari.

Aku memakai akar kadaka sebagai media. Kelembaban sebaiknya dijaga agar akarnya tidak kering dan menyebabkan tanamannya mati.