Monday, March 16, 2015

Cattleya amethystoglossa

Asal Cattleya spesies berikut dari Brazil dan negara-negara di sekitarnya.
Sudah lama ingin ku bahas mengenai anggrek ini, namun bunganya sudah keburu layu sebelum sempat difoto.
Kali ini ia memberikan kuntum bunga yang banyak dan siap untuk melenggok di blog ini.




Cattleya amethystoglossa


Dari beberapa pohon yang ku miliki, memberikan berbagai macam bunga yang berbeda warna mau pun corak.
Ada yang warnanya lebih putih, ada yang pink, ada yang bercak-bercaknya lebih sedikit dan ada yang lebih banyak.

Ukuran bunga sekitar 10 cm. Satu tangkai memiliki minimal 2 tangkai bunga.
Hal ini wajar karena kondisi tanaman Cattleya amethystoglossa yang ku punya sudah besar dan tingginya mencapai 60 cm.

Cattleya ini hanya ditanam di dalam pot plastik tanpa menggunakan media apapun.
Berkat perawatan yang intens, ia tumbuh sehat dan mau berbunga di setiap tunas barunya.
Ada juga yang ku tempel di pakis papan.
Semuanya mau berbunga asalkan tanaman sudah dewasa, tercukupi nutrisinya dan juga mendapatkan sinar matahari yang banyak.



Cattleya intermedia

Cattleya spesies memiliki banyak sekali ragamnya. Termasuk juga Cattleya intermedia.
Khusus untuk Cattleya ini, ada beberapa varian yang sudah pernah dibahas, yaitu : Cattleya intermedia var coerulea, Cattleya intermedia var 'Irrorata' dan Cattleya intermedia var. Alba.

Sekarang saatnya untuk membahas mengenai varietas aslinya.
Kali ini ia berbunga dengan cantiknya.




Cattleya intermedia


Warna bunga putih-pink dan lidah berwarna pink tua atau ungu muda.
Bunganya tentu harum khas bunga Cattleya.

Kali ini ia mau memberikan 2 tangkai bunga segar. Ukuran bunga sekitar 15 cm.

Tanamannya ku taruh di dalam pot plastik dengan media arang dan digantung di tempat yang banyak mendapatkan sinar matahari.
Cattleya menyukai intensitas cahaya matahari yang banyak dan juga aerasi udara yang baik.
Jika tidak, dikhawatirkan bagian akar akan menjadi lembab sehingga mengundang bakteri dan jamur jahat.



Saturday, March 14, 2015

Ascocenda Red Gem

Anggrek yang masih termasuk ke dalam kerabat Vanda ini merupakan persilangan dari dua spesies, yaitu Vanda merrillii dan Ascocentrum curvifolium.
Salah satu hasil persilangannya memiliki corak dan warna seperti di bawah ini.




Ascocenda Red Gem


Kombinasi warna yang dihasilkan sangat menarik. Merah dan kuning bercampur dengan corak yang indah.
Yang menarik selain dari warna adalah jumlah kuntum bunga yang banyak. Seperti kita ketahui bahwa anggrek dengan genera Ascocentrum mempunyai bunga kecil namun banyak.
Jadi bunga dari persilangan ini berhasil mewakili sifat dari kedua indukannya.

Ukuran dari pohonnya mencapai dewasa dengan tinggi sekitar 30 cm.
Seperti terlihat pada foto, tanamannya menyerupai anggrek jenis Vanda, bukan Ascocentrum. Tentunya dengan ukuran daun yang lebih kurus dibandingan dengan jenis Vanda pada umumnya.

Karena bunganya cantik dan menarik, maka anggrek ini sering sekali digunakan sebagai salah satu silangan dengan anggrek lain, terutama dari sesama Ascocenda, Vanda dan bahkan Vascostylis.

Media yang digunakan tidak ada, pohonnya hanya ditempel di sebilah kayu.
Akarnya akan tumbuh dengan subur jika kita mampu memberikan nutrisi yang cukup untuk anggrek ini.







Vanda denisoniana x tessellata

Ketika mendapatkan anggrek Vanda ini hatiku takjub melihat bunganya.
Berikut foto-fotonya :





Vanda denisoniana x tessellata


Penampilannya sangat cantik dengan bentuk yang unik.
Warna bunga orange gelap dengan bagian lip berwarna putih. Lipnya berbentuk panjang mencuat keluar seperti lidah ular.
Harumnya juga sangat menyenangkan.

Tanaman yang ku dapat sudah sangat besar untuk ukuran anggrek Vanda. Tinggi sekitar 1 meter dan sudah memiliki anakan di dekat bagian akar.

Anggrek jenis Vanda hanya digantung saja tanpa media. Karena ia menyukai air, ada baiknya digantung di atas kolam atau genangan air lainnya. Jika tidak maka harus diperhatikan jadwal penyiraman dengan bener agar tumbuhnya sehat dan tidak kekeringan.


Thursday, March 12, 2015

Dendrobium Bhayangkara Jaya x Dendrobium Numinbah Beauty

Aku sudah pernah membahas mengenai salah satu anggrek silangan yang istimewa, yaitu Dendrobium Bhayangkara Jaya.
Kali ini adalah salah satu anaknya. Tentunya tidak kalah cantik dan juga mewarisi sifatnya yang memiliki rumpun bunga yang banyak.




Dendrobium Bhayangkara Jaya x Dendrobium Numinbah Beauty


Kali ini ia mau memberikan 2 tangkai bunga dengan rumpun yang tidak sedikit.
Warna ungu kemerahan mendominasi warna kuning dan coklat dari kelopak bunganya.
Tidak cukup hanya disini, bunganya juga mengeluarkan aroma wangi yang tercium dari jarak jauh.
Kelopak bunga tebal dan mengkilap, sehingga bunganya awet selama beberapa minggu, atau mungkin juga dalam hitungan bulan.

Media yang ku pakai adalah arang dan ditanam di dalam pot tanah.
Sebagai Dendrobium hybrid, ia menyukai sinar matahari yang banyak dan tentunya aerasi yang baik.



Dendrobium Penang Black Magic

Koleksi anggrek berikut merupakan salah satu hybrid yang banyak diburu pecinta anggrek.
Mengapa demikian? Salah satu induknya adalah Dendrobium Black Spider yang sudah langka ditemukan.




Dendrobium Penang Black Magic


Senang sekali rasanya memiliki salah satu koleksi yang luar biasa. Terutama karena tanamannya sudah dewasa dan berbunga.

Anggrek hybrid ini merupakan hasil karya dari Ooi Leng Sun yang sudah diregister di RHS pada tanggal 10 Januari 1995.
Induknya adalah Dendrobium Black Spider X Dendrobium carronii.

Bentuk fisik tanamannya tinggi mengikuti warisan Dendrobium Black Spider, karena kita ketahui Dendrobium carronii merupakan salah satu Dendrobium dengan bentuk yang kecil.

Menyukai panas matahari dengan intensitas banyak. Media yang kupakai adalah arang dan ditanam di dalam pot tanah.



Taiwan International Orchid Show (TIOS) - Maret 2015

Saat ini sedang berlangsung pameran anggrek berskala internasional di Taiwan, yang diberi nama Taiwan International Orchid Show (TIOS).
Berlangsung dari tanggal 7 Maret 2015 sampai dengan 16 Maret 2015, bertempat di Taiwan Orchid Plantation (TOP), Tainan City. Pameran ini menarik minat para pecinta anggrek manca negara karena diikuti oleh para nursery anggrek dari berbagai penjuru dunia.

Dengan bantuan teman yang mengunjungi pameran tersebut, Ade's Orchid mendapat kesempatan untuk berbagi beberapa foto anggrek yang dipamerkan.
Mulai dari anggrek jenis yang umum seperti Cattleya, Dendrobium, Bulbophyllum, Epidendrum sampai dengan anggrek yang jarang ditemui di pasar anggrek tanah air, misalnya jenis Huntleya, Sobralia, dan lain sebagainya.


Taiwan International Orchid Show (TIOS)









Pameran Anggrek Cattleya


Selain itu juga terdapat anggrek-anggrek lain, seperti ditampilkan pada foto-foto berikut ini.


Epidendrum Spesies


Yang ini khusus dari nursery asal Equador dan Brazil.


Jenis Huntleya



Jenis Lycaste


Masih banyak lagi jenis anggrek lainnya yang belum sempat diliput.
Jika ingin berkunjung kesana masih ada waktu. Kapan lagi bisa menikmati indahnya anggrek-anggrek secara gratisan, tentunya dengan biaya akomodasi yang perlu dipersiapkan dulu Xixixixixix



Tuesday, March 10, 2015

Dendrobium schulleri/racieanum X Dendrobium cochliodes

Dendrobium yang satu ini memiliki ciri khas pada tanduknya yang panjang dan melintir.




Dendrobium schulleri/racieanum X Dendrobium cochliodes


Warna bunga dominan cokelat dan memiliki sedikit warna kuning mau pun pink.
Yang membuatnya lebih unik adalah warna kuning yang terdapat di bagian luar sepal-petalnya.

Ketiga indukannya adalah anggrek Dendrobium spesies.
Menurutku sangat hebat bisa membuat hasil persilangan dengan menggunakan spesies karena membuktikan bahwa penyilangnya mampu memelihara anggreknya dengan baik sehingga mau berbunga.

Hasil yang didapat juga sangat membanggakan.
Langkah selanjutnya adalah tetap merawat anggrek hasil silangan ini dengan sebaik-baiknya agar tetap lestari.



Dendrobium (Yap Siew Yin x Golden Rod) X Dendrobium Dyah Katarina

Berikut adalah anggrek Dendrobium hybrid yang merupakan persilangan dari beberapa jenis Dendrobium hybrid.




Dendrobium (Yap Siew Yin x Golden Rod) X Dendrobium Dyah Katarina


Sungguh senang melihat bunganya yang indah. Terutama jika ditambah dengan nilai plus lainnya, misal pohon yang sehat dan bunga yang wangi.

Dilihat dari namanya, kita sudah bisa tahu nama dari kedua indukannya.
Biasanya hasil dari persilangan bisa memberikan corak dan warna bunga yang berbeda-beda.
Untungnya bunga yang ku miliki sangat menawan hati.

Sementara anggrek ini kutempel dulu di pakis papan dan digantung agar mendapatkan udara dan sinar matahari yang cukup.
Jika akar sudah bagus, maka bisa dipindah ke pot dengan media arang.
Atau tetap di pakis tersebut juga tidak apa-apa.


NB : Judul yang sama sudah pernah dibuat disini Dendrobium Yap Siew Yin/Golden Rod x Dendrobium Dyah Katarina, dengan tanaman yang berbeda.

Dendrobium (Twisted Sister x taurinum) X Dendrobium (Sianne Velvet x conanthum)

Akhir-akhir ini aku mulai menyukai anggrek hybrid hasil persilangan dari para maestro di bidang anggrek dari tanah air.
Ternyata banyak sekali yang memiliki bunga-bunga istimewa.
Baik dari segi warna, tanduknya yang melintir, dan lain-lain.


 


Dendrobium (Twisted Sister x taurinum) X Dendrobium (Sianne Velvet x conanthum)


Warna bunga dominan cokelat.
Tanduk dan bagian labellumnya berwarna cokelat kemerahan, sedangkan bagian sepalnya berwarna cokelat kekuningan.
Yang istimewa adalah bagian tanduk yang melintir dan juga labellum yang lebar.
Cocok sekali dengan salah satu indukannya, yaitu Dendrobium Twisted Sister.

Tanamannya ku tempel di pakis papan.
Aku ingin agar akarnya tumbuh dengan subur dan mendapatkan aerasi udara yang cukup.
Kemudian bisa kutanam di dalam pot dengan media arang.

Anggrek ini ku berikan sinar matahari secara langsung. Tentunya penyiraman harus diperhatikan agar tidak dehidrasi dan layu.


Monday, March 9, 2015

Dendrobium wardianum

Asal anggrek ini dari Yunnan (China), Thailand dan negara-negara di sekitarnya.
Termasuk anggrek langka karena baru kali ini aku menemukannya.




Dendrobium wardianum


Bentuk pohon maupun bunga mirip sekali dengan Dendrobium pendulum.
Perbedaan mungkin ada pada mata berwarna hitam yang ada di bagian labellumnya.

Sekarang anggrek ini hanya ku tempelkan di pakis papan.
Suatu saat mungkin akan ku taruh di dalam pot atau bisa juga ku taruh di pohon yang ada di rumahku.
Tujuannya adalah agar ia cepat beranak-pinak, sehingga pada saatnya berbunga nanti bisa menambah semarak suasana dengan bunga-bunganya yang indah.

Ukuran bunga sekitar 10 cm, tergolong besar untuk anggrek spesies dengan jenis yang sama.
Bunganya juga berbau harum.



Dendrobium trantuanii

Dendrobium spesies yang satu ini sudah lama kucari.
Asal dari Vietnam dan lumayan susah untuk mendapatkannya di pasar anggrek tanah air.




Dendrobium trantuanii


Permukaan daun seperti dilapisi dengan lilin, sehingga kita tahu hal ini membuat bunganya awet, tidak mudah layu.

Bentuk pohon cenderung pipih, seperti menyerupai bentuk pohon dari Dendrobium platygastrium.

Warna bunga pink dengan bagian lip yang berwarna merah tua. Labellum ini terdiri dari rambut-rambut berwarna merah, belum pernah ku jumpai pada anggrek jenis Dendrobium lainnya.

Penanaman sementara ini hanya ku tempelkan di pakis kayu.
Ada juga yang menaruhnya di pot plastik untuk anggrek Vanda, karena pohonnya bersifat lemas. Sehingga jika digantung maka ia akan jatuh bebas.

Anggrek ini menyukai cahaya matahari dengan intensitas sedang. Jika terlalu panas maka dikhawatirkan daun dan juga pohonnya akan mudah layu dan kemudian kering.



Tuesday, March 3, 2015

Bulbophyllum lasiochilum

Bulbophyllum berikut ini ku dapatkan di kunjunganku ke Thailand tahun yang lalu.
Ketika berbunga ternyata ia memiliki beberapa warna bunga.





Bulbophyllum lasiochilum


Yang paling unik menurutku adalah foto pertama yang memiliki warna hitam di bagian atas bunganya.
Tetapi yang lain tidak kalah cantiknya.

Bunga dari Bulbophyllum ini sering sekali dihinggapi oleh lalat buah. Sering kali aku mendapati beberapa lalat mengerumuni bagian atas dari bunganya.

Asal dari Myanmar, Thailand dan negara-negara di sekitarnya.

Ia menyukai banyak air. Ketika ku tempel di pakis papan, akarnya tidak mau tumbuh dan melekat disana. Akhirnya kuberi tambahan media, misal dengan coco-fiber atau moss dengan harapan kelembabannya selalu terjaga.




Bulbophyllum laxiflorum

Yang satu ini merupakan anggrek Bulbophyllum dengan bunga yang sangat banyak.





Bulbophyllum laxiflorum


Bunganya sangat ramai dengan ukuran sekitar 1.5 cm saja. Berwarna putih dan terkadang ada yang berwarna krem.
Bentuknya unik menyerupai bintang.
Dan tidak seperti anggrek Bulbophyllum lainnya, anggrek ini memili bau yang harum.

Koleksiku sudah berukuran lumayan besar sehingga ketika berbunga bisa memiliki banyak tangkai.
Pohonnya ku tempel di pakis papan dengan sedikit media moss hijau.

Sungguh senang melihatnya mekar sempurna.
Tidak salah untuk dijadikan salah satu koleksi.


Bulbophyllum taeniophyllum

Kembali membahas mengenai anggrek genera Bulbophyllum.
Kali ini adalah spesies yang berasal dari Sumatra, Borneo dan Jawa.




Bulbophyllum taeniophyllum


Nama lengkapnya adalah Bulbophyllum taeniophyllum Parish & Rchb. f. 1874 SECTION Cirrhopetalum. Dan anggrek ini sering disebut juga dengan nama lain, yaitu Bulbophyllum fenestratum J. J. Sm.
Sepertinya juga ditemukan di negara-negara lain seperti Malaysia, China, dan sebagainya dengan bentuk dan warna yang berbeda.

Yang ku miliki seperti terlihat pada foto diatas adalah berwarna pink alias merah muda.

Bunganya imut dan menyerupai orang yang memakai jas.
Lama bunga hanya beberapa hari dikarenakan kelopak daunnya tidak tebal.

Anggrek ini ku tempel di pakis papan dan diberikan sedikit moss hijau. Bisa juga digantikan dengan sabut kelapa. Yang penting ada media di sekitar akar agar kelembaban terjaga.


Monday, March 2, 2015

Renanthera Kalsom 'Red Dragon'

Anggrek berikut ini bernama Renanthera Kalsom 'Red Dragon'.
Merupakan salah satu primary hybrid, yaitu persilangan dari Renanthera philippinensis (seed parent) dan Renanthera storiei (pollen parent).




Renanthera Kalsom 'Red Dragon'


Yang ku suka dari anggrek ini tentu karena warna bunganya.
Ditambah dengan bunga yang memiliki kuntum yang banyak, sehingga terlihat meriah. Diberi nama Renanthera Kalsom oleh bapak S.Y.Alsagoff pada tahun 1977.

Bentuk pohon dari anggrek Renanthera menyerupai anggrek Vanda. Tingginya dapat mencapai 2 meter, mungkin juga lebih. Biasanya banyak orang yang memelihara anggrek ini dan dijadikan tanaman di pinggir pagar untuk menghiasi rumahnya.

Anggrek ini dapat ditanam di dalam pot atau bisa juga digantung tanpa menggunakan media apapun seperti layaknya anggrek Vanda.

Aerangis luteo-alba


This species is coming from South of Africa and countries surrounds.
I think this is still an alliance with Angraecum genus.

It is a mini type of plant with monopodial growth like Vanda. You can have it until 40 cm height.

Usually the flowers are having white based and orange/red column which can make it very contrast color. The size of the flowers are vary from 3-5 cm and give many flowers on each spike.




Aerangis luteo-alba

Anggrek dari genera Aerangis masih merupakan kerabat dari anggrek Angraecum.
Asal anggrek dari Afrika Selatan dan sekitarnya.

Bentuk pohonnya kecil dengan sifat monopodial seperti anggrek Vanda.
Tinggi dari pohon bisa mencapai 40 cm.

Bunganya berwarna putih dengan bagian tengah berwarna orange kemerahan, sehingga warna bunganya sangat kontras.
Ukuran bunga 3-5 cm dengan bunga yang banyak di sepanjang tangkainya.

Anggrek ini menyukai tempat yang lembab namun juga tidak harus teduh.
Jika ditanam dengan cara ditempel di pakis papan atau kulit pinus, hendaknya diberikan tambahan moss spagnum di dekat akar agar kelembaban selalu terjaga.
Jika di dalam pot, maka sebaiknya yang memiliki banyak lubang agar aerasi di sekitar akar tetap ada.