Bunganya layu cepat sekali! Dalam hitungan jam (kira-kira setengah hari), bunganya akan segera layu dan rontok dari tangkainya. Jika sudah begitu, aku harus sabar menunggu dia berbunga lagi.
Nah pada waktu ku lihat sudah mulai muncul kenop bunga, tiap hari ku cek untuk memastikan aku tidak kehilangan kesempatan untuk memotretnya dalam keadaan mekar sempurna. Biasanya di pagi hari dia akan mekar dan semakin siang bunganya akan semakin layu.
Lumayan sering berbunga tanpa ada musimnya.. itu kalo di tamanku loh.. ga tau deh kalo di tempat lain.
Berikut foto-fotonya yang ku ambil dengan rasa puas..
Dendrobium amboinense
Ukuran bunganya lebih besar jika dibandingkan dengan bunga-bunga anggrek jenis dendrobium pada umumnya.
Berbau harum, bunganya lunak, berwarna putih dan lidahnya berbentuk seperti paruh burung. Anggrek yang unik!
Asal anggrek dari Kepulauan Ambon (sesuai dengan namanya).
Pohonnya juga berbeda dengan pohon Dendrobium lain. Panjang-panjang dan akan melengkung karena tidak mampu menahan beban tangkainya. Karena itu disarankan untuk menanamnya dengan menggunakan pakis papan atau potongan kayu.
Tidak menyukai panas matahari yang terlalu banyak. Punyaku diletakkan di bawah pohon agar terlindung dari sinar matahari secara langsung.
No comments:
Post a Comment